01 February 2018

4 Hal Yang Bakalan Kita Rasakan Ketika Kembali Kekampung Halaman



Hai, Assalamualaykum teman-teman.
Bertahun-tahun merantau untuk menyelesaikan pendidikan S1. Dan kembali lagi pada satu titik kamu harus kembali pulang. Sebenarnya saat kembali kekampung halaman ada banyak hal yang menjadi pertimbangan. Mulai dari gelar sarjana, attitude dan lainnya. Apa pantas berlaku seperti ini, atau hanya berdiam diri dirumah saja.
Udah lama banget rasanya gak buka hipwee, tetiba aja kemaren  duduk diteras rumah sambil browsing dan baca-baca artikel hipwee alhamdulillah dapat inspirasi buat menulis. Ketika baca artikel hipwee aku seperti nemuin artikel yang ngewakili perasaan aku banget guys. Intinya artikel tersebut ngejelesin perbedaan kehidupan antara di daerah perantauan dan kampung halaman.
Sejauh ini menurut aku artikel ini ada benarnya juga. Kalo dikost-kost kita hidup semaunya, mau makan jam berapa, beres-beres kamar jam berapa terserah gak ada yang ngatur. Tiba-tiba pindah kerumah jam makan teratur dan masih banyak hal lainnya. Menurut aku ketika pulang kekampung halaman ada beberapa hal yang gak bakalan kita dapatkan diperantauan dan hanya dapat dirasakan dikampung halaman. Apa saja itu,  penasaan? yuk lanjutkan bacaaan berikut ini:
Pemandangan  asri dipepunuhi pepohonan
Alhamdulillah teman-teman aku tinggal didekat cagar alam yang telah dilindungi dunia. Namanya cagar alamnya Rimbo Panti. Dalam cagar alam ini terdapat beberapa hewan yang dilindungi dan juga beragam jenis tumbuhan. Selain itu pada cagar alam ini juga terdapat pemandian air yang panas yang dapat mengobati berbagai penyakit kulit seperti eksim. Ketika kita melintasi daerah ini kita bakalan ngerasain kesejukan udara dan juga pemandangan indah seperti akar-akar pohon yang bergelantungan dijalan teman-teman. Ayooo dimana lagi dapat menikmati pemandangan yang asri kalau bukan dikampung sendiri teman-teman.
Sejauh mata memandang terbentang sawah
Kemaren aku merasa kecologan banget waktu cerita sama Ade dan Ibu. Aku baru tau kalau warna favorit rasululloh saw adalah warna hijau. Aku baru mengetahui saat blogwalking. Dan aku merasa bersyukur banget ketika berada dirumah. Karena sejauh mata memandang dipekarangan rumah terbentang sawah dan bukit barisan yang hijau. Aku berharap suatu hari nanti smeoga sawah akan tetap menjadi sawah dan bukit akan selalu berdiri dengan gagah. Tidak tergantikan dengan industri modern yang merusak ekosistem. Jadi bersyukurlah ketika melihat padi yang ditanam berwarna hijau dan juga bukit. Entah karena aku berasal dari kampung aku selalu menyukai sawah. Apalagi ketika makan-makan disawah dan diiringi angin sepoi-sepoi buat makan makin  selera teman-teman. Aduh, bisa tambah gendut ini hihi
Kalo mau apa-apa tinggal ambil
Perbedaan dirumah sama diperantaun emang beda banget. Kalau dirumah kalau mau apa-apa tinggal ambil dipekarangan rumah atau dikebun. Misalnya cabe, jengkol, jambu, tomat dan lainnya. Tanah yang masih lapang dan  pekerjaan utama masyarakat adalah bercocok tanam. Jadi enak, misalnya ketika aku panen tanaman yang tumbuh dipekarangan rumah. Selain untuk pribadi bisa juga untuk dijual.
Kebersamaan dengan Keluarga
Ini nih yang  bakalan dikangenin ketika berada dirantau kebersamaan dengan keluarga yang gak bisa kita beli dengan apapun. Kebersamaan dengan bapak, ibuk adik-adik dan keluarga besar lainnya. Dirumah emang paling enak deh, tapi apapun itu sesuatu terkadang membuat kita harus merantau. Untuk kehidupan yang lebih baik. Aaamiiin ya rabball alamin.
*Sebenarnya masih banyak tentang hal-hal yang hanya kita dapatkan ketika berada dikampung halaman. Hanya saja aku belum bisa mendeskripsikan secara lengkap teman-teman. Untuk kesempatan kali ini sampai disini dulu, semoga bermanfaat ;))
#ODOP #BATCH5

No comments:

Post a Comment